sudah beberapa kali dia mengecawakan
dan sebanyak itu pula aku sudah
di perdaya dan tetap mau saja di perdaya.
oh bodohnya aku.....
dia tidak pernah
menaruh hati padaku?
mungkin aku saja yang terlalu percaya diri
ternyata cintaku bertepuk sebelah tangan.
aku ternyata salah mengartikan sikapnya selama ini
aku merasakan sakit yang luar biasa
yang kini merayapi dada.
ingin menangis tetapi keluar
ingin menjerit untuk sedikit
meringankan kepengapan hati
tapi mulut serasa kaku
ingin sekali bisa benci padanya
tapi tak pernah bisa...
inilah yang membuatku tambah tersiksa
entah ada apanya orang ini
sampai membuatku sperti ini
segurat sembilu seperti
mendadak saja mengiris hatiku, perih...
dia sekarang berubah menjadi orang yang memuakkan
dan tiba-tiba saja perasaan sukaku selama ini hilang.....
lenyap.....raib begitu saja
begitu tipisnya batas antara cinta dan benci
tetapi hal yang perlu di lakukan untuk sekarang adalah
menerima kenyataan dan menghadapi
betapapun pahitnya dan berusaha
mencari penawarnya supaya rasa pahit itu
lekas hilang sebelum sempat
meniggalkan bekas yang terlebih dalam lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar